Entri Populer

Kamis, 20 Juni 2013

penyebaran hewan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda. Sebagai contoh bunga sakura tumbuh di Jepang, bunga tulip di Belanda, kera bekantan hidup di Kalimantan, burung maleo di Sulawesi dan Maluku. Sehingga tanaman dan hewan menjadi ciri khas pada suatu daerah di belahan bumi. Tanaman nanas yang berasal dari Amerika Utara tumbuh subur di Hawaii dan di Asia. Pohon bambu banyak yang hidup di sekitar Asia Barat. Luas daerah yang dapat ditempati tumbuhan maupun hewan, berkaitan dengan kesempatan dan kemampuan mengadakan penyebaran. Biogeografi mempelajari penyebaran hewan maupun tumbuhan di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari peyebaran hewan di permukaan bumi disebut zoogeografi. 1.2.Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana penyebaran hewan di dunia? 1.2.2 Bagaimana penyebaran hewan di Indonesia? 1.2.3 Faktor yang menyebabkan adanya penyebaran? 1.3.Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui penyebaran hewan di dunia. 1.3.2 Untuk mengetahui penyebaran hewan di Indonesia. 1.3.3 Untuk mengetahui factor yang menyebabkan adanya penyebaran. BAB II PEMBAHASAN 2.1.Penyebaran hewan di Dunia 2.1.1.Zona Australis Kanguru Abu-abu Timur di Queensland, Australia Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton. 2.1.2.Zona Ethiopian Jerapah di Angola, Afrika Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah afrika, badak afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing. 2.1.3.Zona Neartik Bison Amerika di Pennsylvania Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung, bison, muskox, caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. 2.1.4.Zona Neotropik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. 2.1.5.Zona Oriental Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau. 2.1.6.Zona Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain 2.2.PENYEBARAN HEWAN DI INDONESIA Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 daerah biogeografi besar, yaitu antara daerah biogeografi Oriental dan daerah biogeografi Australian. Didasarkan kepada sejarah asal wilayah Nusantara beberapa pakar membagi wilayah Indonesia menjadi beberapa kawasan. Kawasan-kawasan tersebut adalah: 2.2.1 Hewan di Kawasan Barat Indonesia Hewan di kawasan Barat Indonesia meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Di daerah tersebut banyak hewan endemik yang khas hidup di setiap daerahnya. Contohnya harimau sumatra (Panthsera tigris sumatrae), macan kumbang (Panthera pardus), orangutan (Pongo pygmaeus), badak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan bekantan (Nasalis larvatus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator) 2.2.2.Hewan di Kawasan Timur Indonesia Kawasan Timur Indonesia ini meliputi Papua, kepulauan Aru, dan pulau-pulau lainnya yang ada di daerah timur. Adapun contoh hewan endemik yang tersebar di bagian timur Indonesia adalah monyet hitam (Macaca nigra), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), maleo (Macrocephalon maleo), dan burung merak (Pavo cristatus), burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus), kuskus (Phalanger sp.), dan walabi (Macropus agilis) 2.2.3. Hewan di Kawasan Peralihan Kawasan peralihan meliputi bagian Sulawesi dan Nusa Tenggara bagian tengah. Karakteristik hewan yang hidup di kawasan tersebut, yaitu terdapat jenis hewan yang terdapat di kawasan barat dan kawasan timur. Contoh hewan yang hidup di daerah peralihan adalah babi rusa (Babyroussa babyrussa), kuskus (Phalanger sp.), dan Anoa (Anoa quarlesi), komodo (Varanus komodoensis), dan burung maleo. Selain hewan-hewannya, Indonesia juga memiliki tumbuhan yang tidak kalah beragam. Indonesia memiliki ekosistem yang memiliki tumbuhan yang beranekaragam jenisnya, seperti ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan ekosistem pantai. Bahkan ada yang memperkirakan bahwa di hutan dengan luas sekitar 2 hektar terdapat sekitar 250 jenis tumbuhan. Jika demikian, dapatkah Anda membayangkan sebanyak apa jenis tumbuhan yang terdapat di seluruh hutan yang ada di Indonesia? Oleh karena itu, Indonesia sering juga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Mengapa keanekaragaman hayati di Indonesia berbeda dengan di negara-negara subtropis seperti negara Eropa? Banyak sekali tumbuhan khas yang dimiliki Indonesia, seperti salak (Salacca zalacca), durian (Durio zibethinus), kedongdong (Canarium ovatum), sukun (Artocarpus altilis), dan mengkudu (Morinda citrifolia). Selain itu, terdapat juga tumbuhan endemik Indonesia yang cukup terkenal, yaitu bunga bangkai (Raflesia arnoldii) dan matoa (Pometia pinnata). 2.3.Faktor Penghambat Penyebaran Faktor-faktor yang mempengaruhi biota tersebut adalah adanya tekanan dari individu lain yang mendominasi suatu tempat tertentu. Faktor lain adanya kompetisi, predator, penyakit, kekurangan persediaan makanan, perubahan musim dan kurangnya tempat untuk berlindung. Penyebaran hewan dari protozoa sampai mamalia sebagian terjadi secara dinamis. Penyebaran secara dinamis artinya hewan melakukan penyebaran oleh dirinya sendiri. Faktor luar yang mempengaruhi penyebaran hewan maupun tumbuhan dan biasanya menghambat dinamakan “barier” atau “sawar”. Sawar ini dapat dibedakan menjadi sawar fisik, sawar iklim, dan sawar biologis. Sawar fisik air menjadi penghambat penyebaran hewan darat dan sebaliknya sawar fisik darat menjadi penghambat penyebaran hewan air. Misalnya katak tidak apat hidup pada air asin. Jadi salinitas merupakan penghambat bagi penyebaran hewan katak. Adapun luas benua menjadi hambatan bagi penyebaran hewan air. Sawar iklim seperti temperatur rata-rata, musim, kelembapan, kuat lemahnya penyinaran serta lamanya peyinaran sinar matahari. Sedangkan sawar biologis adalah tidak adanya makanan, adanya predator, competitor, pesaing atau adanya penyakit. Penyebaran suatu jenis serangga dibatasi penyebarannya oleh jenis tanaman sebagai makanan, tempat berlindung, dan tempat untuk reproduksi. Pada kenyataannya, ketiga jenis sawar tersebut bekerja secara terpadu untuk mempengaruhi atau menghambat penyebaran suatu biota. Hal lain yang dapat menghambat penyebaran biota adalah rendahnya toleransi terhadap kondisi faktor lingkungan yang maksimum atau minimum. Hukum toleransi minimum Liebig yang menyatakan bahwa ketahanan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor esensil tetapi berada dalam kondisi yang minimum dan individu tersebut memiliki daya toleransi yang rendah untuk dapat beradaptasi. Bintang laut hidup pada berbagai kadar garam tetapi bintang laut hanya dapat berkembangbiak pada air yang kadar garamnya sangat rendah. BAB III PENUTUP Kesimpulan 3.1.Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut. 1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub. 2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila. 3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau. 4) Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung, seperti kanguru. 5) Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang. 6) Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas meliputi kera dan tapir. 3.2.Persebaran keanekaragaman hewan di Indonesia dibagi kedalam 3 wilayah. Pembagiannya sebagai berikut. 1) Hewan di Kawasan Barat Indonesia Hewan di kawasan Barat Indonesia meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Di sdaerah tersebut banyak hewan endemik yang khas hidup di setiap daerahnya. Contohnya harimau sumatra (Panthsera tigris sumatrae), macan kumbang (Panthera pardus), orangutan (Pongo pygmaeus), badak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan bekantan (Nasalis larvatus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator) 2) Hewan di Kawasan Timur Indonesia Kawasan Timur Indonesia ini meliputi Papua, kepulauan Aru, dan pulau-pulau lainnya yang ada di daerah timur. Adapun contoh hewan endemik yang tersebar di bagian timur Indonesia adalah monyet hitam (Macaca nigra), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), maleo (Macrocephalon maleo), dan burung merak (Pavo cristatus), burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus), kuskus (Phalanger sp.), dan walabi (Macropus agilis) 3) Hewan di Kawasan Peralihan Kawasan peralihan meliputi bagian Sulawesi dan Nusa Tenggara bagian tengah. Karakteristik hewan yang hidup di kawasan tersebut, yaitu terdapat jenis hewan yang terdapat di kawasan barat dan kawasan timur. Contoh hewan yang hidup di daerah peralihan adalah babi rusa (Babyroussa babyrussa), kuskus (Phalanger sp.), dan Anoa (Anoa quarlesi), komodo (Varanus komodoensis), dan burung maleo. Faktor-faktor yang mempengaruhi biota tersebut adalah adanya tekanan dari individu lain yang mendominasi suatu tempat tertentu. Faktor lain adanya kompetisi, predator, penyakit, kekurangan persediaan makanan, perubahan musim dan kurangnya tempat untuk berlindung. DAFTAR PUSTAKA http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0139%20Bio%203-5b.htm http://fajarichwannoor.wordpress.com/biogeografi-dan-persebaran-hewan-di-muka-bumi/ http://biologi-plh.blogspot.com/2012/02/persebaran-organisme-menurut-alfred.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar