Entri Populer

Jumat, 17 Januari 2014

Chrysophyta dan Phaeophyta




Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Chrysophyta dan Phaeophyta” sesuai dengan syarat dan waktu yang telah ditentukan yang merupakan syarat wajib untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Botani semester ganjil Tahun Akademik 2013/2014.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa, dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah Botani yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan terselesaikannya makalah ini, semoga dapat menambah pemantapan dan pemahaman belajar tentang Chrysophyta dan Phaeophyta. Mudah-mudahan makalah bisa bermanfaat ,walaupun masih terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan maupun penempatan kata-kata. Oleh karena itu, dalam hal ini penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini ke depannya.


Sumbawa Besar,     Oktober 2013


Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I.    PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A.   Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C.   Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II.  PEMBAHASAN............................................................................................ ........... 3
A.    Chrysophyta (Alga Keemasan) ............................................................................. 3
B.     Phaeophyta (Alga Coklat)................................................................................... 10
BAB III. PENUTUP ............................................................................................................... 14
A.   Kesimpulan ......................................................................................................... 16
B.    Saran ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah alga meskipun tidak semua alga bisa digunakan.
Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh kelompok yaitu : Cyanophyta, Cholrophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Crysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta. Berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Salah satu manfaat dari alga adalah Chrysophyta yang merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton. Navicula merupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewan laut kecil seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak, dan protein dari diaromae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk deposit yang disebut tanah diatoni. Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan peledak, campuran semen, sebagai bahan penggosok, bahan penyaring, solasi penyuling gasoline dan glukosa serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan. Adapun habitat alga adalah tempat-tempat yang berair baik air tawar maupun air laut.
Pada makalah ini akan di bahas secara mendalam tentang alga yaitu Chrysophyta dan Phaeophyta.









B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini, yaitu :
1.                  Apa yang dimaksud dengan Chrysophyta dan Phaeophyta?
2.                  Bagaimana Ciri-ciri umum Chrysophyta dan Phaeophyta?
3.                  Bagaimana Struktur Sel dan Struktur Tubuh?
4.                  Bagaimana Cara Perkembangbiakan pada Chrysophyta dan Phaeophyta?
5.                  Apa saja peranan dari Chrysophyta dan Phaeophyta?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.      Agar mahasiswa memahami Definisi Chrysophyta dan Phaeophyta
2.      Agar mahasiswa memahami Ciri-ciri umum Chrysophyta dan Phaeophyta.
3.      Agar mahasiswa memahami Struktur Sel dan Struktur Tubuh.
4.      Agar mahasiswa memahami Cara Perkembangbiakan.
5.       Agar mahasiswa memahami peranan dari Chrysophyta dan Phaeophyta.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Chrysophyta (Alga Keemasan)
1.      Pengertian Chrysophyta
Nama Chrysophyta berasal dari bahasa yunani yaitu Chryos yang berarti emas. Chrysophyta adalah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang berwarna keemasan karena mengandung pigmen karoten dan xantofil. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae), Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom (Bacillariophyceae).
a.    Xanthophyceae (Kelas Alga Hijau Kuning)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHAQWYyxOgh-9jgC5omb7EbR-TorQbf3SVVVnzRFkPkAh_ZtmM9tHVBcMl8gLziOybOTk_uP7hHkoN1O_1dEJW9JAC7YqYVGAX788i7kEtXoFazj110Cj0T9Vnqd8kK9gb7nI3LL6G6H_b/s1600/15.jpg
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan.
Contoh: Vaucheria
              
Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora, zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
b.   Chrysophyceae (Kelas Alga keemasan)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU-e3Vm9M4Gaxgcpqn9ACRrnFQgXaA7QfaStvq6433M8ItmPNjPpnzuq4TKgXBscrOuOqR647yXLP0gRyaXqEAsdjHYwDGi768fsR7lHd1gxdvVPh14G408Urg8ad_uG64tqbb791_yELS/s1600/16.jpg
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuhnya ada yang bersel satu, reproduksi dilakukan secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Contohnya Ochromonas dan bentuk koloni dan Synura sp.
Contoh: Synura sp
          
Contoh: Ochromonas
            








c.    Bacillariophyceae (Kelas Diatom)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe2wm9qAwqYTDAmYEu2FkwoNnj9T-DIrPtDgczECVIXFZBe2v5qLkNG5fFtPkJPTTuHMBnLn74zHKqTjesGgULuRa55iUDJxpsUnT4hc4RgAh9xZaAe5OT1rNAtP6QU473TvYhholXggVR/s1600/17.jpg
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi dilakukan secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
Contoh: Navicula sp
   

2.      Ciri-ciri umum Chrysophyta
1.      Dinding sel sebagian besar tersusun dari silikat.
2.      Sel terdiri dari 2 bagian, tutup (epitheca) dan wadah (hypotheca), yang pinggir dari tutupnya agak melebihi ukuran pinggiran wadahnya (overlapping).
3.       Pigmen-pigmen terdiri dari chlorophil a, c, b carotene, xanthofil (vialoxanthin, diatixanthin, diadinoxanthin) yang warnanya agak kuning keemasan sehingga sering disebut alga keemasan.
4.      Macam-macam makanan cadangan hampir sama terdiri dari leukosin (karbohidrat) dan minyak (lemak) yang agak kuning warnanya.
5.       Pada umumnya berflagel yang tidak sama panjang dan bentuk sehingga kadang-kadang disebut Heterokontae (alga yang flagelnya tidak sama panjang).
6.       Paling berperan sebagai plankton dan merupakan produsen utama di laut.
3.      Struktur Tubuh Chrysophyta
Bentuk tubuh Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Pigmen Chrysophyta berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh karoten dan xantofil. Di samping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin. Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas yang berbentuk cakram atau lembaran.
Susunan tubuh Xantophyceae ada 3 bentuk, yaitu berbentuk sel tunggal (botrydiopsis), berbentuk filamen (tribonema), berbentuk tubular/tidak terbatas (vaucheria). Susunan tubuh Chrysophyceae ada 2 bentuk, yaitu berbentuk sel tunggal (ochroi), berbentuk koloni (synura d). Susunan tubuh Bacillariophyceae yaitu berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial (centrales).
4.      Habitat Chrysophyta
Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar dan di tanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan tanah dan chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan bacillariopphyceae di air laut, di air tawar ataupun pada tanah- tanah yang lembab.
5.      Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin.Dan bahan simpanan utamanya adalah minyak dan krisolaminarin (leukosin) dan kanjinya tidak menimbun.
6.      Struktur Sel Chrysophyta
a.    Dinding sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri dari lorika. Atau tersusun dari lempengan silicon  atau tersusun dari cakram kalsium karbonat. Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya menunjukkan silica.



b.   Isi sel
1.   Xantophyceae
Terdapat inti sel: berentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.
2.   Chrysophyceae
Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β karotin, xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.
3.   Bacillariophyceae
Berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin, xantofil. ·
c.    Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar peripher kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
d.   Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER (dua membrane kloroplas).
e.    Alat gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain. Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei). Contoh: synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang sama panjangnya, dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya, chrysamoeba, memiliki 1 flagel. Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.


f.    Vakuola kontraktil
Terdapat satu atau dua vakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
g.   Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.
h.    Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas yang berhubungan dengan pembungkus inti.
7.      Perkembangbiakan Chrysophyta
Secara umum perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora). Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami.
8.      Klasifikasi Chrysophyta
Domain           :           Eukaryota
Kingdom         :           Chloromaiveolata
Divisi               :           Heterokontophyta
Class                :           Chrysophyta.
Alga ini digolongkan dalam 3 kelas yaitu Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae).
Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom (Bacillariophyceae).


9.      Peranan Chrysophyta
a.       Peran positif
ü Chrysophyta sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.
ü Bidang industri
·      Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang (ganggang keemasan) berperan   untuk pembuatan plastik kosmetik dan tekstil.
·      Dinding sel diatom banyak mengandung silikat. Sisa-sisa dinding sel diatom yang hidup di jaman lampau membentuk lapisan tanah yang dikenal sebagai tanah diatom. Tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok, isolasi, bahan dasar industri kaca, dan penyaring (karena berpori)
·      Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
ü Bidang Perikanan Ganggang merupakan fitoplankton (plankton tumbuhan; plankton hewan disebut zooplankton) yang berfungsi sebagai makanan ikan.
ü Ekosistem Perairan Dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.
ü biasanya chrysophyta dimanfaatkan sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi.
b.      Peran negatif:
ü Alga dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak.
ü  Alga dapat menurunkan PH.
ü Menyebabkan warna dan kekeuhan.
ü Beberepa jenis alga dapat mengeluarkan racun.
ü Dapat mengeluarkan lendir yang mengakibatkan waterbloom.
ü Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.


B.     Phaeophyta (Alga Coklat)
1.      Pengertian Phaeophyta
ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik.
Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof.
2.      Ciri-ciri umum Phaeophyta
1.   Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung klorofil juga memiliki zat warna coklat (fukosantin).
2.   Hidup di air laut.
3.   Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak (pohon) yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin.
4.   Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klofil serta xantofil.
5.   Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran talusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik.Dan kebanyakan bersifat autotrof.
6.   Kloroplas berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa xantofil misalnya fukosantin.
7.   Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol.
8.   Dinding sel mengandung selulose dan asam alginate
3.      Struktur Tubuh Phaeophyta
Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filament atau lembaran atau menyerupai semak atau pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah iklim, dingin. Panjang tubuh maximum mencapai 100m.
4.      Habitat Phaeophyta
Phaeophyta sebagian besar hidup di air laut hanya beberapa saja yang hidup di air tawar. Dan ada yang terdampar di pinggir pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat semacam akar (hold fast). Phaeophyta ini juga hidup di tempat yang bersuhu dinggin dan sedang. Phaeophyta ditemukan di seluruh dunia. Hampir semua adalah organisme laut dan lebih dingin, air aktif, meskipun beberapa lebih suka iklim tropis dan subtropis. Phaeophytes yang lebih sejuk karena iklim sejuk air itu mampu bertahan lebih tinggi konsentrasi karbon dioksida, yang digunakan dalam fotosintesis. Mereka ditemukan di lepas pantai hampir setiap negara.
Mereka adalah bagian penting dari flora laut, karena menyediakan makanan, tempat berlindung, pemijahan daerah, dan substrat untuk berbagai hewan laut.
5.      Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin juga ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya.
6.      Struktur Sel Phaeophyta
Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin.Algin dari fukoidin lebih kompleks dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan keduanya membentuk fukokoloid.Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi.Tapi kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran.Inti selnya berinti tunggal yang mana pana pada pangkal berinti banyak.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.Namun demikian,hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,perlindungan dan penyaring(filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme.Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat(pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting).Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).
7.      Alat Gerak Phaeophyta
Berupa flagel, terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah 2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambuat-rambut mengkliat menghadapi kemuka dan yang pendek menghadap kebelakang. Dekat dengan keluarnya flagel terdapat bintik mata yang berwarna kemerah-merahan.
8.      Perkembangbiakan Phaeophyta
Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan fragmentasi dan membentuk spora (aplanospora dan zoospora). Zoospora yang dihasilkan memiliki 2 flagel yang tidak sama panjang dan terletak di bagian lateral.
Reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Didalam konseptakel jantan terdapat anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot. perkembang biakan pada bangsa ganggang coklat ini terjadi secara vegetatif, sporik dan gametik. Perkembang biakan secara vegetatif dilakukan dengan cperantara cabang-cabang kecil yang dibentuk di bagian basal dari thalussnya atau dapat pula dilakukan secara fragmentasi thalussnya, Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogamis ganggang ini bersifat monoeisis atau diesis.
9.      Klasifikasi Phaeophyta
Divisi   :          Phaeophyta
Kelas   :          Phaeophyceae
Bangsa            :          Fucales
Suku    :          Sargassaceae
Marga  :           Sargassum
Jenis     :          Sargassum siliquosum
Gambar Phaeophyta
clip_image007[4]        clip_image011[4]


Ø Klasifikasi Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyta dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
1.      Golongan Isogeneratae
Isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.
Contoh: Dictyota dan Cutleria
Gambar Dictyota
              
Gambar Cutleria
        
2.      Golongan Heterogeneratae
Heterogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporotif dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologisnya. Contoh: Laminaria.






Gambar Laminaria
  
3.      Golongan Cyclosporae
Cylosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh : Fucus.
Gambar Fucus
        
10.  Peranan Phaeophyta
a.       Peran positif
ü Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
ü Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.
ü Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
ü Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
ü Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
ü Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P, N, Ca.
b.      Peran Negatif
ü Beberapa jenis menghasilkan racun.
Racun dihasilkan secara ekstraseluler atau dilepaskan pada saat terjadi blooming ganggang, yaitu populasi ganggang yang sangat padat hingga menutupi permukaan perairan.
ü Ganggang Prototheca wickerhamii merupakan patogen yang menyerang manusia yaitu dapat menyebabkan peradangan persendian.
ü Beberapa ganggang yang terbawa udara menyebabkan alergi.


















BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan di atas, antara lain :
1.   Ciri umum dari Chrysophyta adalah berwarna keemasan karena kloroplasnya
mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan dengan klorofil.
2.   Struktur sel dari Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel, isi selnya terdiri dari Xantophyceae, Chrysophyceae, Bacillariophyceae. Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan, Ribosom, alat gerak berupa flagel, vakuola kontraktil, badan golgi, dan nukleus.
3.   Habitat dari Chrysophyta adalah ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar dan di tanah yang lembab.
4.   Reproduksi dari Chrysophyta terjadi secara generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Dan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora.
5.   Kelas-kelas yang termasuk dalam Chrysophyta, kelas alga hijau-kuning (Xanthophyceae), kelas alga coklat-keemasan (Chrysophyceae), kelas diatom (Bacillariophyceae).
6.   Manfaat dari Chrysophyta sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.
7.   Phaeophyta atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyt adalah klorofil A dan C serta karoten.
8.   Klasifikasi Phaeophyta Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyta dibagi dalam 3 golongan, yaitu: Golongan Isogeneratae, Golongan Heterogeneratae dan Golongan Cyclosporae.
9.   Peran Negatif Phaeophyta, Beberapa jenis menghasilkan racun. Racun dihasilkan secara ekstraseluler atau dilepaskan pada saat terjadi blooming ganggang, yaitu populasi ganggang yang sangat padat hingga menutupi permukaan perairan.
10.  Peran positif ganggang coklat yaitu Sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.

B.     Saran
Adapun saran yang bisa penyusun berikan adalah sebagai berikut :
1.      Semoga pembaca sekalian bisa memanfaatkan isi makalah untuk sedikit menambah ilmu dalam mata kuliah Botani Tingkat Rendah.
2.      Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini yaitu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kedepannya dapat memberi kritik apabila terdapat kesalah dalam redaksi makalah ini guna perbaikan bagi penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar