Entri Populer

Minggu, 06 April 2014

Aedes aegepty



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
 Dewasa ini masalah mengenai kesehatan seringkali dialami oleh beberapa masyarakat, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan tempat tinggalnya, berbagai alasan pun terlontar dan yang lebih sering adalah karena sibuknya mereka terhadap pekerjaan kantor mereka yang menguras waktu mereka.
Indonesia merupakan wilayah yang beriklim tropis, sehingga penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis serangga sangat banyak. Salah satunya adalah berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru di dapat pada tahun 1972. Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980 seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor–Timur telah terjangkit penyakit. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) setiap tahun.
1.2. Rumusan Masalah
a.       Bagaimanakah pengertian penyakit demam berdarah dari nyamuk Aedes aegepty ?
b.      Bagaimanakah daur hidup dari nyamuk Aedes aegepty ?
c.       Bagaimanakah gejala dari penyakit demam berdarah ?
d.      Bagaimanakah cara pencegahan dan pengobatan penyakit demam berdarah dari nyamuk Aedes aegepty ?
1.3. Tujuan
a.       Untuk menngetahui pengertian penyakit demam berdarah dari nyamuk Aedes aegepty.
b.      Untuk mengetahui daur hidup dari nyamuk Aedes aegepty.
c.       Untuk mengetahui  gejala dari penyakit demam berdarah.
d.      Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit demam berdarah dari nyamuk Aedes aegepty.
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian penyakit demam berdarah
       aedesaegypticdcgathany
Gambar 2.1. Nyamuk Aedes aegepty
            Penyakit demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, berupa gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Asal muasal virus ini sendiri masih misteri. Virus ini terdapat di berbagai tempat yang nyaman, bahkan di udara. Manusia bisa mengidap virus ini tanpa menunjukkan gejala sakit. Virus dengue baru menyebabkan penyakit demam berdarah setelah dibawa dan ditularkan nyamuk jenis aedes, yakni aedes aegypti dan aedes albopictus, lewat gigitan langsung ke pembuluh darah. Celakanya, virus ini juga dapat diteruskan nyamuk ke dalam telur-telur yang dihasilkannya (ovarial transmission).
                 Namun untuk virus dapat berkembang dalam tubuh manusia dan mencetus demam berdarah, bergantung pada daya tahan tubuh inang (dalam hal ini manusia yang digigit) dan kadar virus. Penelitian menemukan, pada umumnya butuh lebih dari sekali gigitan dari nyamuk aedes untuk mencetus demam berdarah. Nyamuk aedes yang lebih tua juga berpotensi menularkan virus lebih banyak sehingga lebih berisiko memunculkan demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Demam berdarah disebabkan virus yang dibawa oleh nyamuk aides aegypti dan ditularkan melalui gigitannya.
2.2. Daur Hidup Nyamuk Aedes aegepty
                 ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, tetapi yang menjadi vektor utama adalah Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dan mengalami metamorfosis sempurna. Telur kurang lebih 2 hari menetas menjadi jentik. Jentik mengalami pergantian kulit (Molting) sampai 4 kali lalu menjadi pupa. Stadium pupa ini tidak memerlukan makan. Kurang lebih 9 hari telur akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa (Gandahusada dkk., 1988).
                 Nyamuk Aedes aegypti, seperti juga nyamuk Anophelini, lainnya mengalami metamorfosis sempurna, yaitu telur- jentik-kepompong-nyamuk. Stadium telur, jentik dan kepompong hidup di dalam air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu ±2 hari setelah telur terendam air. Stadium jentik biasanya berlangsung 57 hari, dan stadium kepompong berlangsung antara 12 hari. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dewasa selama 9 – 10 hari. Umur nyamuk betina dapat mencapai 2 – 3 bulan.
                 Tempat perkembangbiakan utama adalah tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung di suatu tempat atau bejana di dalam atau sekitar rumah atau tempat-tempat umum, biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Nyamuk ini biasanya tidak dapat berkembangbiak di genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah. Setelah lahir (keluar dari kepompong), nyamuk istirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu. Beberapa saat setelah lahir sayap meregang menjadi kaku, sehingga nyamuk mampu terbang mencari mangsa/darah.
                 Menurut Hamzah (2004), nyamuk Aedes aegypti jantan menghisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina menghisap darah. Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia daripada binatang (bersifat antropofilik). Darah diperlukan untuk mematangkan telur agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan, dapat menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3 – 4 hari. Jangka waktu tersebut disebut siklus gonotropik.
      
Gambar 2.2. Daur hidup nyamuk Aedes aegepty
2.3. Gejala penyakit demam berdarah
                 Gejala demam berdarah berupa bintik-bintik merah pada kulit. Selain itu tubuh merasa lemah dan panas tinggi selama 2 sampai 7 hari, terjadi muntah atau berak darah, nyeri di ulu hati, gelisah, kaki dingin hingga  berkeringat. Infeksi virus Dengue menimbulkan gejala –gejala yang bervariasi, gejala umumnya biasanya disertai  demam tinggi mendadak yang tidak bisa diobati dengan obat panas biasa, sering mual terkadang sampai muntah, nafsu makan berkurang. Selain itu terdapat nyeri pada perut dan susah untuk buang air besar. Gejala lain yang ditimbulkan adalah kepala terasa pusing dan nyeri panas di belakang bola mata.
                 Untuk memastikan bahwa seseorang itu terserang penyakit demam berdarah maka perlu diadakan diagnosis secara klinis. Pertama-tama perlu melakukan diagnosis secara umum dengan cara mengamati gejala yang diderita oleh penderita, misalnya :
·         Mengalami demam tinggi selama 2 sampai dengan 7 hari, disertai kurang nafsu makan, nyeri  pada persendian, serta sakit kepala.
·         Perdarahan pada kulit terlihat bercak-bercak merah pada tangan, pada                                  tenggorokan, gusi dan  mimisan. 
·         Nyeri pada pencernaan tetapi tidak ada gejala kuning.         
·         Terjadi syok atau pingsan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 secara berulang-ulang.
                 Apabila penderita sudah mencapai gejala kronis, maka perlu di diagnosis secara klinis dengan cara sebagai berikut :
·         Perlu diadakan pemeriksaan darah, apabila terjadi kenaikan jumlah hemotokrit meningkat  hingga sedikitnya 20% diatas rata-rata.  
·         Terjadi peningkatan pada denyut jantung     
·         Kulit pucat dan dingin           
·         Denyut nadi melemah
·         Terjadi perubahan derajat kesadaran, terlihat ngantuk dan tertidur secara terus menerus
·         Urine sangat sedikit

2.4. Cara pencegahan dan pengobatan penyakit demam berdarah
Ø  Adapun cara pencegahan yaitu :
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biologi/kls%20x/mp_308/images/hal15.jpg

Gambar 2.3. cara pencegaha DBD

1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi/WC, drum, dan lain-lain)     sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas bunga, tempat minum burung, perangkap     semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum, dan lain-lain agar     nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas,     botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat     berkembang biak nyamuk. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar     bersama sampah lainnya.   
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen.
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu.
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam     genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Ø  Adapun cara pengobatannya yaitu :
Jika ditetapkan bahwa penderita terinfeksi virus Dengue (demam berdarah) maka penderita harus segera dilakukan pengobatan, dengan cara :
1. Untuk mengatasi demam dapat diberikan parasetamol, selama demam mencapai 39oC paling  banyak 6 dosis dalam 24 jam.                       
2. Untuk mengganti cairan yang hilang, untuk pertolongan pertama dapat diberi oralit atau diberi jus buah-buahan.      
3. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% maka harus di infus NaCl atau ringer, sesuai  kebutuhan dan dapat ditambah plasma, larutan garam fisiologis, dan glukosa.
4. Antibiotik dapat diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.         
5. Oksigen dapat diberikan pada saat penderita syok atau pingsan. 
6. Transfusi darah diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan.





BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Penyakit demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, berupa gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
2. Dalam keadaan kering telur Aedes Aegypti dapat bertahan hingga beberapa bulan, tetapi bila tergenang air akan menetas dalam waktu 1-2 hari, menjadi larva (jentik atau uget-uget) sampai dengan hari ke 4, hari ke 5 menjadi kepompong atau pupa, hari ke 6 menetas, hari ke 7 dewasa.
3. Gejala penyakit DBD yaitu : mengalami demam tinggi selama 2 sampai dengan 7 hari, disertai kurang nafsu makan, nyeri  pada persendian, serta sakit kepala, Perdarahan pada kulit terlihat bercak-bercak merah pada tangan, pada                                  tenggorokan, gusi dan  mimisan. Nyeri pada pencernaan tetapi tidak ada gejala kuning. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 secara berulang-ulang.
4. Adapun cara pencegahannya yaitu salah satunya dengan melakukan 3M serta jika telah parah maka perlu pemeriksaan lebih lanjut atau ke dokter. Cara pengobatannya adalah Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% maka harus di infus NaCl atau ringer, sesuai  kebutuhan dan dapat ditambah plasma, larutan garam fisiologis, dan glukosa. Antibiotik dapat diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.           


3.2. Saran
Supaya kita bisa terhindar dari serangan penyakit demam berdarah ( DBD ) lakukanlah hal – hal berikut ini :
·      Lakukanlah gerakan 3M untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti karena tindakan preventif lebih baik dari tindakan kuratif.
·      Kenalilah gejala DBD sedini mungkin agar dapat mengurangi jumlah penderita DBD.
·      Biasakan pola hidup sehat.
·      Gunakanlah kelambu anti nyamuk atau lotion anti nyamuk.
·      Lakukanlah tindakan promotif kepada masyarakat sedini mungkin agar masyarakat tahu dan pahami bahaya DBD dan pentingnya penanganan terhadap kasusu DBD.
·      Segeralah membawa pasien ke rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)terdekat,apabila terdapat tanda – tanda atau gejala DBD.









DAFTAR PUSTAKA










1 komentar:

  1. Baccarat | Real money online casino | BetOnline | Casino | Live
    Baccarat is septcasino an exciting game for 바카라사이트 everyone. It is one of 제왕 카지노 the most popular table games in the world, with live dealers available. The game has got a

    BalasHapus