Entri Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
I. Pengertian Makna Menurut Para Ahli (minimal 3 ahli) dan Letak Kesamaan dan Perbedaannya……?? Pengertian Makna Menurut 3 Ahli Yaitu : a...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fasciola sp merupakan suatu parasit cacing pipih dari kelas Trematoda, filum Platyhelmi...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan manusia semakin hari semakin dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompl...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sehat dan memiliki umur yang panjang merupakan impian semua orang . Namun li ng...
-
Penutup tubuh Pada tubuh semua jenis hewan memiliki penutup untuk menahan protoplasma di dalamnya, untuk memberikan perlindungan fisik, dan ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Secara umum pertumbuhan meliputi pertambahan jumlah (pembelahan sel) , pertambahan ukuran (pemb...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaring...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dekenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang...
Kamis, 20 Juni 2013
panca indra
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancaindera Mata dan Penglihatan
Alat untuk kita melihat dinamakan mata. Umumnya mata digambarkan sebagai boai , tetapi sebetulnya lonjong dan bukan seperti bola. Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening serta terdiri atas tiga lapisan.
1. Bola mata
Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening serta terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan luar (fibrus) yang merupakan lapisan penyangga, lapisan tengah (vaskuler), dan lapisan dalam (lapisan saraf).
Otot-otot oblik adalah otot inferior dan superior. Otot bolik superior menggerakkan mata ke bawah dan ke sisi luar, sementara otot oblik inferior menggerakkan mata ke atas dan juga ke sisi luar. Mata bergerak secara serentak dalam artian kedua mata bergerak bersamaan ke kanan atau ke kiri, ke bawah atau ke atas, dan seterusnya.
Sclera adalah pembungkus yang kuat dan fibrus. Sclera membentuk putih mata dan bersambung pada bagiand epan drngan sebuah jendela memberan yang bening, yaitu kornea. Sclera melindungi struktur mata yang sangat halus serta membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Khoroid atau bagian lapisan tengah berisi pembuluh darah yang merupakan tanting-ranting arteri oftalmika, cabang dari arteria karotis interna. Lapisan vaskuler ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya, atau yang disebut pupil mata. Selaput berpigmen di sebelah belakang iris memancarkan warnanya dan dengan demikian menentukan apakah sebuah mata itu berwarna biru, coklat, kelabu, dan sebagainya. Khoroid bersambung pada bagian depannya dengan iris, dan tepat di belakang iris, selaput ini menebal guna membentuk korpus siliare, sehingga korpus siliare terletak diantara khoroid dan iris. Korpus siliare berisi serabut otot sirkuler dan serabut-serabut yang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran. Kontraksi otot sirkuler, menyebabkan pupil mata juga berkontraksi.
Retina adalah lapisan saraf pada mata yang terdiri atas sejimlah lapisan serabut yaitu sel-sel saraf, batang-batang, dan kerucut. Semuanya termasuk dalam retiana yang merupakan jaringan saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar menuju diskus optic yang merupakan titik di mana saraf optic meninggalkan biji mata. Titik ini disebut bintik buta, oleh karena tidak mempunyai retina. Bagian yang paling peka pada retina adalah macula, yang terletak tepat external terhadap diskus optic, persis berhadapan dengan pusat pupil.
Bila biji mata dilihat dari depan ke belakang maka akan terlihat bagian sebagai berikut:
1) Kornea
Merupakan bagian depan yang transparan dan bersambung dengan sclera yang putih dan tidak tembus cahaya.
2) Bilik anterior
Terletak diantara kornea dan iris
3) Iris
Tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput khoroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran pupil dan melebarkan ukuran pupil itu.
4) Pupil
Bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah dalam iris.
5) Bilik posterior
Terletak diantar iris dan lensa.
6) Aques humor
Cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kemblai ke dalam aliran darah pada sudut antar iris adan kornea melalui vena halus.
7) Lensa
Merupakan benda transparan biconvex yang terdiri dari beberapa lapisan. Lensa persis di belakang iris. Membran ligamentum suspensorim terdapat di depan dan belakang lensa yang berfungsi mengaitkan lensa itu pada bagian siliari.
8) Vitreus humor
Darah di belakang biji mata hingga retina, yang diisi cairan albumen berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yang berfungsi member bentuk dan kekokohan pada mata serta mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput khoroid san sklerotik.
2. Bagian-bagian mata
1) Alis
Alis adalah dua potong kulit tebal yang melengkung yang ditumbuhi bulu. Alis dikaitkan pada otot-otot sebelah bawahnya, serta berfungsi melindungi mata dari sinar matahari.
2) Kelopak mata
Merupakan dua lempengan , yaitu lempengan tersal yang terdiri dari jaringan fibrus yang sangat padat, serta dilapisi kulit dan dibatasi konjuktiva. Jaringan di bawah kulit ini tidak mengandung lemak. Kelopak mata atas lebih besar daripada kelopak mata bawah, serta digerakkan oleh otot levator palpebrae. Kelopak-kelopak itu ditutup oleh otot-otot melingkar yaitu muskulus orbikularis okuli. Bulu mata dikaitkan pada pinggir kelopak mata serta melindungi mata dari debu dan cahaya.
3) Konjunktiva
4) Selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata, serta menutupi bagian depan sclera. Selaput itu bersambung dengan selaput lendir yang melapisi saluaran kantong air mata dan juga bersambung dengan saluran naso-lakrimal.
5) Kelenjar air mata
6) Terdiri atas kelenjar air mata majemuk yang terletak pada sudut luar, sebelah atas rongga orbita. Kelenjar-kelenjar itu mengeluarkan air mata yang berada pada pinggir atas dan luar mata, lantas dituangkan ke dalam kantong konjunktia dari saluran lakrimal.
B. Alat Indera Telingan dan Pendengaran
Telinga adalah organ pendengaran yang terdiri ata tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar
Terdiri atas aurikel atau pinna dan meatus auditorius externa yang menjorok ke dalam menjauhi pinna, serta mengahantarkan getaran suara munuju membrane timpani.
Liang ini berukuran sekitar 2,5 cm sepertiga luarnya adalah tulang rawan sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang. Bagian tulang rawan tidak lurus serta bergerak kea rah atas dan belakang. Liang ini dapat dilutuskan dengan cara mengangkatkan daun telinga ke atas dan ke belakang.
Aurikel berbentuk tidak teratur serta terdiri dari tulang rawan dan jaringan fibrus, kecuali pada ujung paling bawah, yaitu cuping telinga, yang terutama terdiri dari lemak.
2. Telinga tengah atau rongga timpani
Merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga itu terletak sebelah membrana timpani (gendang telinga), yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius externa. Rongga itu sempit serta memiliki dinding tulang dan dinding membranosa, sementara pada bagian belakangnya bersambung dengan tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus.
Tuba eustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju naso-farinx, lantas terbuka. Dengan demikian tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur seimbang melalui meatus auditorius externa serta melalui tuba eustakhius (faring timpanik).
Tulang-tulang pendengaran terdiri atas tiga tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membrana timpani menuju rongga telinga dalam. Tulang sebelah luar adalah malleus berbentuk martil dengan gagang yang terkait pada membrana timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani.
Tulang yang berada di tengah adalah inkus atau landasan , sisi luarnya bersendi dengan mallues, sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil, yaitu stapes.
Stapes atau tulang sanggurdi yang dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil, sementara dasrnya yang bulat panjang terkait pada membran yang menutup fenestra vestibule atau tingkap jorong. Rangkaian tulang-tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam.
Prosesus mastoideus adalah bagian tulang temporalis yang terletak di belakang telinga, sementara ruang udara yang berada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus yang berhubungan dengan rongga telinga tengah.
3. Rongga telinga dalam
Berada pada bagian dalam os petrosum tulang temporalis. Rongga telinga dalam itu terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai aluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga itu disebut labirin tulang, dan dilapisi membran sehingga membentuk labirin membranosa. Saluran-saluran bermembran ini mengandung cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan.
Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu:
1) Vestibula
Merupakan bagian tengah dan tempat bersambungnya bagian-bagian lain.
2) Saluran setengah lingkaran
Saluran ini bersambung dengan vestibula.
3) Kokhela
Tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya laksana rumah siput. Belitan-belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang dan disebut modiulus.
Dalam setaip belitan, terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfe, sementarad di luar labirin membranosa dan dalam labirin tulang disebut perilimfe. Fenestra vestibule dan fenestra kokhlea menghadap ke telinga dalam. Tujuan dari adanya Fenestra vestibule dan fenestra di dalam labirin tulang agar getaran dapat dialihkan dari rongga telingah tengah , guan dilangsungkan dalam perilimfe, kemudian getaran dalam perilimfe dialihkan menuju endolimfe, dan dengan demikian merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran.
4) Nerveus auditorius (saraf pendengaran)
Terdiri dari dua bagian yang salah satunya pengumpul sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata, lantas kemudian bergerak terus menuju serebelum. Bagian kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengaran sebenarnya. Serabut-serabut sarafnya mula-mula dipancarkan kepada sebuah nukleus khusus yang berada tepat di belakang thalamus, lantas dari sana dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir dalam kortex otak yang terletak pada bagian bawah lobus temporalis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar