Entri Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
I. Pengertian Makna Menurut Para Ahli (minimal 3 ahli) dan Letak Kesamaan dan Perbedaannya……?? Pengertian Makna Menurut 3 Ahli Yaitu : a...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fasciola sp merupakan suatu parasit cacing pipih dari kelas Trematoda, filum Platyhelmi...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan manusia semakin hari semakin dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompl...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sehat dan memiliki umur yang panjang merupakan impian semua orang . Namun li ng...
-
Penutup tubuh Pada tubuh semua jenis hewan memiliki penutup untuk menahan protoplasma di dalamnya, untuk memberikan perlindungan fisik, dan ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Secara umum pertumbuhan meliputi pertambahan jumlah (pembelahan sel) , pertambahan ukuran (pemb...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaring...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dekenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang...
Kamis, 11 Oktober 2012
hewan nokturnal
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELEKANG
Serangga nocturnal jenis semut adalah hewan yang jumlah sangat banyak, hal ini berlaku di sebagian besar daratan. Dalam hal jumlah individu dan biomassa (berat tubuh), armada semut memang mendominasi di hampir seluruh habitat darat dunia. Siang atau malam, pasukan semut tersebut dengan giat menjelajah daratan, sehingga mereka dapat menemukan makanan sebelum hewan lain menemukannya.
Dengan dominasi ekologis tersebut, wajarlah bila semut dapat ditemukan dimana-mana. Dari gedung tinggi hingga hutan lebat, dari pesisir pantai hingga daerah subalpin. Semut juga ada di dalam tanah hingga pohon tinggi, di padang gurun hingga padang tundra. Bahkan, saat ini Anda kemungkinan besar tidak jauh dari pekerja semut yang sedang menjelajah di sekitar Anda.
Dominasi semut juga tercermin dalam jumlah biomasa serangga. Dalam komposisi biomassa serangga di dunia, setidaknya sepertiganya terdiri atas semut. Jumlah tersebut cukup besar mengingat jumlah total spesies semut kurang dari 2% jumlah total spesies serangga. Jumlah spesies semut di dunia diperkirakan sekitar 20.000, dan 12.000 di antaranya telah diketahui oleh sains. Di Indonesia sendiri ada sekitar 1.500 spesies yang telah dideskripsikan, namun diperkirakan ada sekitar 500 spesies lagi yang belum ditemukan.
B. TUJUAN
- Untuk mengetahui jenis-jenis hewan nokturnal
C. ALAT DAN BAHAN
• Gelas plastic
• Air
• Alcohol
• Gelas film
D. CARA KERJA
a. Menyiapkan gelas plastik 5 buah
b. Masing-masing gelas di isi dengan air sampai setengah dari gelas tertsebut
c. Masing-masing gelas ditimbun dibawah pohon dengan membiarkan bagian atasnya tetap terbuka agar serangga bisa masuk
d. Gelas- gelas tersebut ditimbun pada waktu magrib dan diambil kembali keesokan harinya.
e. Menghitung jumlah hewan yang masuk kedalam masing- masing gelas
f. Memasukkan hewan sejenis kedalam gelas film yang telah diisi dengan alkohol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hewan giat malam atau hewan nokturnal adalah hewan yang tidur pada siang hari, dan aktif pada malam hari. Aktivitas yang merupakan kebalikan dari perilaku manusia (diurnal). Hewan nokturnal umumnya memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman serta penglihatan yang tajam. Di kebun binatang, hewan nokturnal ditempatkan pada kandang khusus kedap cahaya untuk mengalihkan siklus tidur mereka agar tetap aktif selama waktu berkunjung.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Seperti halnya semut,nyamuk dan serangga lainnya. Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
Serangga nocturnal jenis semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.
Hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006.
Phil De Vries menemukan bahwa serangga melepaskan getaran-getaran suara lemah yang dapat dibedakan oleh semut. Kumbang penghisap mengeluarkan zat yang mengandung gula yang disukai semut. Serangga ini mengeluarkan getaran selama ia bekerja, sehingga semut sering kali terjebak sebagai mangsanya. Getaran-getaran akustik itu merupakan alat komunikasi di antara serangga
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi, penghasil madu (dari genus Apis).
BAB III
PEMBAHASAN
A. SERANGGA NOKTURNAL
Hewan nokturnal umumnya memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman serta penglihatan yang tajam. Di kebun binatang, hewan nokturnal ditempatkan pada kandang khusus kedap cahaya untuk mengalihkan siklus tidur mereka agar tetap aktif selama waktu berkunjung.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Seperti halnya semut,nyamuk dan serangga lainnya. Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
Serangga nocturnal jenis semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.
B. HASIL PRAKTIKUM
Gelas Nama hewan Jumlah
keterangan
1, 3 dan 4 Hewan A 17 Berwarna merah, tubuh agak besar, dikenal sebagai semut Legiun, hidup berkoloni, habitatnya dilingkungan yang tersembunyi.
1,2 dan 5 Hewan B 22 Dikenal sebagai semut kayu, berwarna hitam, gerakannya cepat, reproduksinya sederhana tampa metode dan hidup berkoloni.
2 dan 4 Hewan C 23 Berwarna merah kehitaman, tubuh agak kecil, habitatnya ditempat lembab, dan lain-lain
4 Hewan D 1 Dikenal sebagai kumbang kayu, berwarna hitam, habitatnya dikayu-kayu.
C. DISKRIPSI HASIL
1. HEWAN A
Semut legiun adalah hewan karnivora. Mereka melahap segala sesuatu yang terlihat. Setiap semut panjangnya 6-12 milimeter, tetapi jumlah mereka yang besar dan disiplin mereka mengimbangi kekurangan mereka dari segi ukuran.
Sinar matahari langsung dapat membunuh semut legiun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mereka berjalan di malam hari atau dalam bayang-bayang. Karena peka cahaya, mereka menggali terowongan panjang saat bergerak maju. Semut legiun mengoyak mangsanya di tempat mereka bertemu, dan membawa potongan mangsa kecil-kecil ke sarang sementara. Makanan yang dibutuhkan koloni semut legiun cukup banyak. Karena tidak memiliki sarang tetap, semut legiun selalu berpindah-pindah. Gerakan dan migrasi koloni bergantung pada daur produksi telur. Ratu menghasilkan sekitar 25-35.000 telur selama dua hari setiap bulan.
Semut bisa tidak keliru menghitung 123 derajat, sesuatu yang tak dapat dihitung manusia tanpa alat. Ini seolah menunjukkan pengetahuan matematika yang teliti. Namun, semut tidak mengenal matematika, berhitung pun mereka tak bisa. Jadi ini menunjukkan bahwa tindakan mereka dilakukan menurut ilham istimewa, dan tidak secara sadar.
2. HEWAN B
Semut kayu terkenal dengan bukit yang mereka bangun dari daun cemara dan cabang tipis di atas sarang bawah tanah mereka. Sarang ini biasanya ditemukan di sekitar batang pohon. Bagian sarang yang di atas tanah, terbuat dari ranting, tangkai daun, dan daun cemara, adalah atap sarang. Atap ini bisa mencapai dua meter tingginya, mencegah meresap-nya air hujan ke dalam dan mengatur suhu sarang dalam cuaca yang sangat panas atau sangat dingin.
Para peneliti menjelaskan mengapa semut kayu melakukan tindakan terus-menerus ini sebagai berikut : Gerakan terus-menerus ini mengeringkan zat lembap di dalam lapisan permukaan dan mencegah terbentuknya jamur. Kalau tidak, sarang semut ini akan dihuni jamur yang berbahaya.
.Para pejantan dan ratu semut kayu bersayap. Namun, mereka tidak melakukan penerbangan kawin seperti spesies semut kecil lain. Kawin dilakukan di permukaan sarang atau tempat lain yang dekat.
3. HEWAN C
semut jenis ini adalah semut merah kecil. Walaupun kecil, gigitan semut ini sangatlah tajam. Mungkin satu tingkat dibawah seniornya: semut rangrang. Selain itu, semut ini juga merupakan semut yang paling cepat datang jika ada makanan dibandingkan dengan semut-semut yang lain. Warna semut ini merah kehitaman dan ukurannya lebih kecil dibandingkan semut liguin. Dalam mencari makanan semut ini sangat cepat. Habitatnya hamper disemua tempat diseluruh dunia. Terutama ditempah-tempat yang agak sejuk atu sedikit lembab.
Kita juga sering menemukan semut ini disekitar pekarangan rumah, biasanya berbaris ditembok atau dinding rumah. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
4. KUMBANG KAYU
Kumbang bubuk banyak ditemui pada kayu atau bambu yang kering. Kumbang dapat merusak banyak produk yang terbuat dari kayu, bambu dan rotan seperti lantai, panel, furniture, keranjang dan lain sebagainya. Kadang kita dapat mendengar mendengar suara kumbang yang sedang menyantap kayu pada malam atau siang hari, kemudian muncul kerusakan berupa lobang kecil atau sisa bubuk di sekitar lobang yang ada. Secara umum ada dua jenis serangan kumbang yakni yang bersifat aktif dan tidak-aktif.
Kata kumbang bubuk sendiri digunakan untuk beberapa spesies serangga pemakan starch kayu/bambu. Ada beberapa spesies kumbang bubuk, yang paling umum dijumpai adalah Lyctids yang bentuknya datar, ramping, berwarna coklat atau hitam kemerahan, dengan panjang 1-3 mm.
BAB IV
KESIMPULAN
Semut merupakan serangga sosial yang hidup dalam sarang yang lebih kurang bersifat permanen. Perilaku semut berbeda-beda, ada yang predator, pemakan bangkai, pemakan cairan tanaman, atau secara umum yang mengandung gula, atau pemakan segala. Semua itu beraktifitas di dinding bangunan, dapur, rumput, batu, atau batu-batuan. Berdasarkan hasilpengamatan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah spesies yang diperoleh adalah 4 spesiesdengan jumlah seluruhnya adalah 63.
2. Aktivitas hewan tersebut lebih aktif pada malam hari dibandingkan siang hari.
3. Spesies yang paling mendominasi pada kondisi nokturnal yaitu semut.
4. Keanekaragaman spesies semut pada kondisi nocturnal lebih tinggi dibandingkan spesies lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- http//id.wikipedia.org/wiki/serangga.#note.study.on.insect
- http://www.anakunhas.com/2011/08/ciri-ciri-khusus-semut.html
- http://devi-fristyani.blogspot.com/2012/06/5-hal-yang-patut-dipelajari-dari-semut.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar