Entri Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
I. Pengertian Makna Menurut Para Ahli (minimal 3 ahli) dan Letak Kesamaan dan Perbedaannya……?? Pengertian Makna Menurut 3 Ahli Yaitu : a...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fasciola sp merupakan suatu parasit cacing pipih dari kelas Trematoda, filum Platyhelmi...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan manusia semakin hari semakin dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompl...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sehat dan memiliki umur yang panjang merupakan impian semua orang . Namun li ng...
-
Penutup tubuh Pada tubuh semua jenis hewan memiliki penutup untuk menahan protoplasma di dalamnya, untuk memberikan perlindungan fisik, dan ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Secara umum pertumbuhan meliputi pertambahan jumlah (pembelahan sel) , pertambahan ukuran (pemb...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat me...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaring...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dekenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang...
Minggu, 05 Agustus 2012
LIMIT DAN TURUNAN
LIMIT
PENGERTIAN LIMIT
Limit suatu fungsi f(x ) untuk x mendekati suatu bilangan a adalah nilai pendekatan fungsi f ( x ) bilamana x mendekati a.
Misalkan, lim┬(x→a)〖f(x) =L〗 ini berarti bahwa nilai fungsi f ( x) akan mendekati L, jika x mendekati a.
Contoh 1.
Tentukan lim┬(x→1)〖(〖4x〗^2+1〗)
Jawab.
Untuk x mendekati 1 maka (〖4x〗^2+1 ) akan mendekati 4 .1^2+ 1=5.sehinnga lim┬(x→1)〖(〖4x〗^2+1)〗 =5
Contoh 2.
Tentukan lim┬(x→1)〖(x^2+2x-3)/(x-1)〗
Jawab.
Perhatikan bahwa untuk x = 1 maka (〖�〱〗^2+2x-3)/(x-1) tidak terdefinisi. Tetapi bentuk (x^2+2x-3)/(x-1) dapat disederhanakan sehingga bentuknya terdefinisi untuk x = 1, yaitu lim┬(x→1)〖(x^2+2x-3)/(x-1)〗=lim┬(x→1)〖((x-1) (x+3))/((x-1))〗 = lim┬(x→1)〖(x+3)=4〗.
BENTUK BENTUK TAK TERDEFINISI YANG DAPAT DISEDERHANAKAN
Penggantian nilai x oleh a dalam lim┬(x→a)〖f(x) 〗 ada kalanya membuat f (x) tida terdefinisi atau f (a menghasilkan bentuk 0/0,∞/∞ atau . jika demikian halnya, maka bentuk dari f(x harus diubah atau disederhanakan agar nilai limit dapat ditenukan.
Berikut beberapa bentuk tak terdefinisi yang dapat disederhanakan :
Bentuk .0/0
Bentuk ini kemungkinan timbul dalamlim┬(x→a)〖(g(x))/(h(x))〗
Misal g(x)=(x-a) k(x) dan h(x)=(x-a )s(x ) maka:lim┬(x→a)〖(g(x))/(h(x))〗=lim┬(x→a)〖((x-a )k(x))/((x-a) s (x))〗=lim┬(x→a)〖(k(x))/(s(x))〗
Bentuk ini juga bias diselesaikan dengan aturan L’ Hospital:
Missal, g^' (x ) adalah turunan dari g (x ) dan f^' (x ) adalah turunan dari f (x ) maka
lim┬(x→�0)〖(g(x))/(h(x))〗=lim┬(x→a)〖(f^' (x))/(g^' (x))〗
Contoh.
Tentukan nilai dari:
lim┬(x→1)〖(x^2-1)/(x-1)〗
lim┬(x→16)〖(√x-4)/(x-16)〗
Jawab.
lim┬(x→1)〖(x^2-1)/(x-1)〗=lim┬(x→1)〖((x-1) (x+1))/((x-1))〗=lim┬(x→1)〖(x+1)=1+1=2〗
lim┬(x→16)〖(√x-4)/(x-16)〗=lim┬(x→16)〖(√x-4)/((√x-4)(√x+4))〗=lim┬(x→16)〖1/((√x+4))〗=1/(√16+4)=1/8
Bentuk ∞/∞
Bentuk ini timbul dalam lim┬(x→a)〖f(x 〗) dengan f( x) merupakan pecahan polinom,yaitu:
f(x)=(〖ax〗^m+〖bx〗^(m-1)+⋯+c)/(〖px〗^n+〖qx〗^(n-1)+⋯+r)
Penyelsaian limit dalam bentuk diatas dapat diperoleh dengan membagi pembilang dan penyebut dalam f ( x) dengan x berpangkat tertinggi.
Contoh.
Tentukan lim┬(x→∞)〖(〖4x〗^3+2x+1)/(〖5x〗^3-〖8x〗^2+6)〗
Jawab.
Dapat dilihat x yang berpangkat tertinggi antara pembilang dan penyebut dalam persamaan adalah x^3. Dengan demikian pembilang dan penyebut dalam limit dibagi dengan x^3, yaitu
lim┬(x→∞)〖(〖4x〗^3+2x+1)/(〖5x〗^3-〖8x〗^2+6)〗=lim┬(x→∞)〖(〖4x〗^3/x^3 +2x/x^3 +1/x^3 )/(〖5x〗^3/〖�挲〗^3 -〖8x〗^2/x^3 +6/x^3 )〗
=lim┬(x→∞)〖(4+2/x^2 +1/x^3 )/(5-8/x+6/x^3 )〗=(4+2/∞+1/∞)/(5-8/∞+6/∞)
=(4+0+)/(5+ +)=4/5
RUMUSAN:
〖lim〗┬(X→∞)= (〖ax〗^m+〖bx〗^(m-1)+⋯+c)/(〖px〗^n+〖qx〗^(n-1)+⋯+r)=�ᴮ
Jika m < n maka L = 0
Jika m = n maka L = a/p
Jika m > n maka L = ∞
Bentuk ( ∞ - ∞ )
Bentuk ( ∞ - ∞ ) kemungkinan timbul dalam lim┬(x→∞)〖[f(x) –g(x〗)]. Penyelsaiannya dapat diperoleh dengan mengubah atau menyederhanakan bentuk [f(x)–g(x)].
LIMIT TRIGONOMETRI
Limit trigonometri merupakan limit yang mengandung bentuk trigonometri, antara lain sinus, cosines dan tangent. Satu rumusan yag paling dasar dalam limit trigonoetri adalah lim┬(x→)〖sinx/x〗=1. Dari rumusan ini dapat diturunkan sejumlah rumus dalam imit trigonometri,diantaranya :
lim┬(x→)〖sin〖a�晦〗/bx〗=lim┬(x→)〖ax/sin〖b�㐳〗 〗=a/b
lim┬(x→)〖tanax/bx〗=lim┬(x→)〖ax/tanbx 〗=a/b
lim┬(x→)〖sinax/sinbx 〗=lim┬(x→)〖tanax/tanbx 〗=a/b
lim┬(x→)〖sinax/tanbx 〗=lim┬(x→)〖tanax/sinbx 〗=a/b
lim┬(x→)〖sin〖ax+tanbx 〗/(cx-sindx )〗=(a+b)/(c-d)
Contoh.
Tenukan nilai dari:
lim┬(x→)〖sin3x/4x〗
lim┬(x→)〖sin2x/tan6x 〗
lim┬(x→)〖sin〖3x+sin2x 〗/(5x-tan4x )〗
Jawab.
lim┬(x→)〖sin3x/(4�܈)〗=3/4
lim┬(x→)〖sin2x/tan6x 〗=2/6
lim┬(x→)〖sin〖3x+sin2x 〗/(5x-tan4x )〗=(3+2)/(5-4)=5
TURUNAN ( DIFERENSIAL)
PENGERTIAN TURUNAN FUNGSI
Definisi turunan : Fungsi f : x → y atau y = f (x) mempunyai turunan yang dinotasikan y’ = f’(x) atau dy/dx= (�づf(x))/dxdan di definisikan:
y’ = f’(x) = lim f(x + h) – f(x) atau dy = lim f (x +∆x) – f(x)
h→0 h dx h→0 h
Notasi kedua ini disebut notasi Leibniz.
Contoh.
Tentukan turunan dari f(x) = 4x – 3
Jawab
f(x) = 4x – 3
f( x + h) = 4(x + h) – 3
= 4x + 4h -3
Sehingga: f’(x) =
=
=
=
=
= 4
Contoh.
Tentukan turunan dari f(x) = 3x2
Jawab :
f(x) = 3x2
f(x + h) = 3 (x + h)2
= 3 (x2 + 2xh + h2)
= 3x2 + 6xh + 3h2
Sehingga : f’(x) =
=
=
= h
= 6x+ 3.0
= 6x
B. RUMUS-RUMUS TURUNAN
1. Turunan f(x) = axn adalah f’(x) = anxn-1 atau = anxn-1
2. Untuk u dan v suatu fungsi,c bilangan Real dan n bilangan Rasional berlaku
y = ± v → y’ = v’ ± u’
y = c.u → y’ = c.u’
y = u.v → y’ = u’ v + u.v’
y = un → y’ = n. un-1.u’
Contoh:
Jika f(x) = 3x2 + 4 maka nilai f1(x) yang mungkin adalah ….
Pembahasan
f(x) = 3x2 + 4
f1(x = 3.2x
= 6x
Nilai turunan pertama dari: f(x) = 2(x)2 + 12x2 – 8x + 4 adalah …
Pembahasan
f(x) = 2x3 + 12x2 – 8x + 4
f1(x = 2.3x2 + 12.2x – 8
= 6x2 + 24x -8
Turunan ke- 1 dari f(x) = (3x-2)(4x+1) adalah …
Pembahasan
f(x) = (3x-2)(4x+1)
f(x) = 12x2 + 3x – 8x – 2
f(x) = 12x2 – 5x – 2
f1(x) = 24x – 5
Jika f(x) = (2x – 1)3 maka nilai f1(x) adalah …
Pembahasan
f(x) = (2x – 1)3
f1(x) = 3(2x – 1)2 (2)
f1(x) = 6(2x – 1)2
f1(x) = 6(2x – 1)(2x – 1)
f1(x) = 6(4x2 – 4x+1)
f1(x) = 24x2 – 24x + 6
Turunan pertama dari f(x) = (5x2 – 1)2 adalah …
Pembahasan
f(x) = (5x2 – 1)3
f1(x) = 2(5x2 – 1) (10x)
f1(x) = 20x (5x2 – 1)
f1(x) = 100x3 – 20x
Turunan pertama dari f(x) = (3x2 – 6x) (x + 2) adalah …
Pembahasan
f(x) = (3x2 – 6x) (x + 2)
Cara 1:
Misal : U = 3x2 – 6x
U1 = 6x – 6
V = x + 2
V1 = 1
Sehingga:
f’(x) = U’ V + U V’
f1(x) = (6x – 6)(x+2) + (3x2+6x).1
f1(x) = 6x2 + 12x – 6x – 12 + 3x2 – 6x
f1(x) = 9x2 – 12
Cara 2:
f(x) = (3x2 – 6x) (x + 2)
f1(x) = 3x-3+6x2 – 6x3 – 12x
f1(x) = 9x2+12x –12x – 12
f1(x) = 9x2 – 12
C. TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Dengan menggunakan definisi turunan kita bisa menentukan turunan dari :
f(x) = sin x
Yaitu :
f(x) = sin x
f(x + h) = sin (x + h)
f’(x) =
=
=
=
= 2 cos
= cos x
f(x) = cos x
Yaitu :
f(x) = cos x
f(x + h) = cos ( x + h )
f’(x) =
=
=
=
= - 2 sin
= - sin x
Jadi diperoleh rumus turunan fungsi trigonometri :
a. f(x) = sin x → f’ (x) = cos x
f(x) = cos x → f’ (x) = - sin x
a. f(x) = sin (ax + b) → f’(x) = a cos (ax + b )
b. f(x) = cos (ax + b) → f’(x) = - a sin (ax + b )
dan jika u suatu fungsi maka:
a. f(x) = sin u → f’(x) = u’ cos u
b. f(x) = cos u → f’(x) = - u’ sin u
Contoh :
Tentuka turunan dari:
f(x) = 3 sin x + 2 cos x
f(x) = sin (5x – 2)
f(x) = tan x
jawab:
a. f(x) = 3 sin x + 2 cos x
f’(x) = 3 cos x - 2 sin x
b. f(x) = sin (5x – 2)
f’ (x) = 5 cos (5x – 2 )
c. f(x) = tan x =
missal : u = sin x → u’ = cos x
v = cos x → v’ = - sin x
f’ (x) =
=
=
=
= sec2 x
PENGGUNAAN TURUNAN
GARIS SINGGUNG PADA KURVA
Gradien garis singgung
Apabila garis ABdiputar pada titik A maka titik B akan bergerak mendekati titik A (h→0) maka tali busur ABmenjadi garis singgung (g) pada kurva y = f(x) di titik A (a,f(a))dengan gradient
Sehingga persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) di titik A (a,f(a)) atau A (x1,y1) adalah
y – y1 = m (x – x1)
Contoh :
Diketahui kurva y = x2 – 3x + 4 dan titik A (3,4)
Tentukan gradient garis singgung di titik A.
Tentukan persamaan garis singgung di titik A.
Jawab:
y = x2 – 3x + 4
y’ = 2x – 3
Gradien di titik A (3,4)
m = y’x=3 = 2.3 – 3 = 6 – 3 = 3
b. Persamaan garis singgung di titik A (3,4)
y – y1 = m (x – x1)
y – 4 = 3 (x – 3 )
y – 4 = 3x – 9
y = 3x – 5
FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN
1. Fungsi f(x) disebut fungsi naik pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x1
dan x2 dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :
x2 > x1 f(x2) > f(x1) (gb. 1)
Fungsi f(x) disebut fungsi turun pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x1 dan x2 dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :
x2 > x1 f(x2) < f(x1) (gb. 2)
Fungsi f disebut fungsi naik pada titik dengan absis a, jika f’ (a) > 0
Fungsi f disebut fungsi turun pada titik dengan absis a, jika f’ (a) < 0
Contoh
Tentukan pada interval mana fungsi f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4 merupakan :
Fungsi naik
Fungsi turun
Jawab:
f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4
f’(x) = 3x2 + 18x + 15
Syarat fungsi naik
f’(x) > 0
3x2 + 18x + 15 > 0
x2 + 6x + 5 > 0
(x+1) (x+5) > 0
Harga batas
x = -1 , x = -5
Jadi fungsi naik pada interval
x < 5 atau x > -1
NILAI STASIONER
Jenis – jenis nilai stasioner
1. Nilai stasioner di titik A.
Pada : x < a diperoleh f’(x) > a
x = a diperoleh f’(x) = a
x > a diperoleh f’(x) < a
Fungsi yang mempunyai sifat demikian dikatakan fungsi f(x) mempunyai nilai
stasioner maksimum f(a) pada x = a dan titik (a,f(a)) disebut titik balik maksimum.
2. Nilai stasioner di titik B dan D.
a. Pada : x < b diperoleh f’(x) < 0
x = b diperoleh f’(x) = 0
x > b diperoleh f’(x) < 0
Fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(b) pada x = b dan titik (b,f(b)) disebut titik belok.
b. Pada : x < d diperoleh f’ (x) > 0
x = d diperoleh f’ (x) = d
x > d diperoleh f’ (x) > d
fungsi ini mempunyai nilai stasioner belok turun f(d) pada x = dan titik (d,f(d))
disebut titik belok
Pada titik B atau D sering hanya disingkat nilai stasioner belok.
3. Nilai stasioner di titik E
Pada : x < e diperoleh f’(x) < 0
x = e diperoleh f’(x) = 0
x > e diperoleh f’(x) > 0
Fungsi ini mempunyai nilai stasioner minimum f(e) pada x = e dan titik (e,f(e))
disebut titik balik minimum.
Contoh :
Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = x2 + 2x
Jawab : f(x) = x2 + 2x
f’(x) = 2x + 2
= 2(x + 1)
Nilai stasioner didapat dari f’(x) = 0
2(x + 1) = 0
x = -1
f(-1) = (-1)2 + 2(-1) = -1
Jadi diperoleh titik stasioner (-1,-1)
x = 1
x
2 ( x + 1 )
f’(x) -1- -1 -1+
- 0 +
- 0 +
Bentuk grafik
Titik balik minimum
MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI
Untuk menggambar grafik fungsi y = f(x) ada beberapa langkah sebagai berikut :
Tentukan titik-titik potong grafik dengan sumbu x ( jika mudah ditentukan ), yaitu diperoleh dari y = 0.
Tentukan titik potong dengan sumbu y, yaitu diperoleh dari x = 0.
tentukan titik-titik stasioner dan jenisnya.
tentukan nilai-nilai y untuk nilai x besar positif dan untuk x yang besar negative.
Contoh :
Diketahui persamaan y = f(x) = 3x – x3, tentukan :
Tentukan titik potong dngan sumbu x dan sumbu y.
Nilai stasioner dan titik stasioner.
Nilai y untuk x besar positif dan untuk x besar negative.
Titik Bantu
Jawab:
i. Grafik memotong sumbu x, bila y = 0.
Y = 0 = 3x – x3
↔ 0 = x (3 – x2)
↔ 0 = x ( - x ) ( + x)
Titik potong sumbu x adalah (0,0), ( ,0), (- ,0)
ii. memotong sumbu y, jika x = 0
y = 3x – x3
y = 3.0 - 03
y = 0
titik potong sumbu y adalah (0,0)
Syarat stasioner adalah : f’ (x) = 0
f’ (x) = 3 – 3x2
↔ 3 (1 - x 2)
↔ 3 (1 – x) (1 + x)
x = 1, x = -1
untuk x = 1, f(1) = 3(1) – (1)3 = 2
x = -1, f(-1) = 3(-1) – (-1)3 = -2
nilai stasionernya : y = 2 dan y = -2
titik stasioner : (1,2) dan (-1,-2)
y = 3x – x2 , untuk nilai x besar maka bilangan 3 dapat diabaikan terhadap x, sehingga y = -x3. Jika x besar positif maka y = besar negative dan jika x besar negative maka y besar positif.
Titik Bantu
x -2 2 -3 3 …
, y 2 -2 18 -18 …
DALIL RANTAI UNTUK MENENTUKAN TURUNAN
Apabila y = f(g(x)) maka y’ = f’ (g(x)). g’(x)
Dari rumus y = f(g(x)) → y’ = f’ (g(x)). g’(x)
Jika g(x) = u→ g’ (x) = dan f(g(x)) = f(u) → y = f(u) → = f’(u) = f’(g(x))
Maka f’(x) = f’ (g(x)). g’(x) dapat dinyatakan ke notasi Leibniz menjadi
Dan bentuk tersebut dapat dikembangkan jika y = f ( u(v)) maka:
Contoh:
Dengan notasi Leibniz tentukam yurunan dari :
a. y = (x2 – 3x)
b. y = cos5 ( )
Jawab:
y = (x2 – 3x)
missal : u = x2 – 3x → = 2x – 3
y = u →
=
Sehingga :
= .(2x – 3)
=
y = cos5 ( )
Misal: v = → = -2
u = cos v → = - sin v = - sin ( )
y = u5 → = 5u4 = 5(cos v)4
Sehingga :
= 5(cos v)4 . - sin ( ) . -2
= 10 (cos v)4 sin ( )
= 10 (cos( ) )4 sin ( )
BUKU ACUAN ( REFERENSI ) :
Wilson simangunsong, 1991, Matematika Dasar, Erlangga, Jakarta.
Mursita,Danang, 2006, Matematika Dasar Perguruan Tinggi, Rekayasa Sains, Bandung.
Purcell, Edwin J.,1996, Kalkulus dan Geometri Analitis 1, Terbitan IV, (terj . dari bhs.Inggris oleh I Nyoman Susila, dkk), Penerbit Erlangga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar